Zaenal Ali Abidin, WI Badiklat Banten,
Pandeglang, 23 Januari 2016
I. Latar
Belakang
Rimbunnya kawasan ini menjadi salah satu alasan
ketertarikan Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2002 untuk
memilih dan membebaskan kawasan ini sebagai aset kampus
pendidikan dan latihan aparatur CPNS
dan PNS se
Provinsi Banten. Dengan rimbunnya kawasan ini seluas 19 Ha kemudian melalui beberapa
tahap pembangunan akhirnya sejak tahun
2005 Badan Pendidikan dan Latihan Propinsi Banten mulai di operasikan. Saat ini
kegiatan
pelayanan/perkantoran dilaksanakan oleh
sekitar 167 orang pegawai, terdiri 87 org aparatur sipil negara mulai dari eselon 2, 3 sampai
eselon 4 , Kelompok jabatan fungsional), Staf PNS, CPNS, dan 80
orang non PNS yang bekerja sebagai staf TKS, pramubakti,
security, pengurus masjid, pengurus genset dan pompa air, serta instalasi
listrik, tukang
kebun , halaman dan taman, Koperasi, perpustakaan , berkantor
di tempat ini, dan tak lama kemudian mulai juga dijadikan pusat pendidikan dan
pelatihan bagi pegawai negeri di Provinsi Banten sesudah asrama Sultan Agung
Tirtayasa dan Asrama Sultan Hasanudin sebagai tempat penginapannya
selesai dan seterusnya dibangun guess house dan sarana ibadah (
yang dahulu sampai tahun 2011 masih mushola, kini Masjid Al Khosiyah) dan
gedung serba guna dan bertambah
pula jumlah widyaiswaranya menjadi 26 orang , maka semakin banyak kegiatan kediklatannya dan
semakin banyak pula pesertanya. Sebagaimana
telah diperkirakan, sebanyak 4200 orang dalam tahun 2015 telah mengikuti Diklat Prajabatan CPNS Golongan 1,2, dan 3 asal Kategori 1 dan 2 ,
Dalam pelayanan prima proses pembelajaran segala kebutuhan yang diperlukan peserta Diklat diupayakan dan sebaiknya telah siap sedia sesuai standar manajemen kediklatan, seperti
pelayanan administrasi, transportasi, komunikasi, akomodasi, klinik kesehatan baik fisik maupun mental, kantin dan katering, fitness center, ruang makan , sumber energy, keamanan, dan hiburan . Semua
fasilitas ini tidak hanya menampilkan mutu, citarasa menu , kenyamanan dalam
proses pembelajaran saja, akan tetapi factor yang sangat penting adalah
menyangkut kenyamanan dan kepastian atau jaminan ketertiban, keindahan, kebersihan
untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas tersebut demi
kelangsungan proses pembelajarannya , khususnya yaitu “hygiene dan Sanitasi”
(kesehatan dan kebersihan). Untuk itu dalam mengelola seluruh fasilitas yang
ditawarkan secara professional haruslah sesuai dengan aturan kesehatan yang
berlaku, sehingga peserta diklat utamanya, serta penyelenggara diklat pada
umumnya mendapatkan kenikmatannya
sendiri dengan jaminan kesehatan. Pada akhirnya terjadilah dalam core bisnis diklat , keunggulan dalam persaingan ,
khususnya dalam kualitas atau mutu pelayanan yang antara lain mencakup
kebersihan sebagai jaminan kesehatan.
Dari pengamatan terhadap prilaku peserta Diklat selama tahun 2013 – 2015 dari ruang makan,
kemudian apa yang terjadi di Asrama, dan unit kesehatan , menunjukan adanya gap antara upaya pemenuhan
kebutuhan peserta dengan realita yang mereka dapatkan, tetapi mereka diam dan
menerima apa adanya, hal itu terutama terhadap dua hal yang
tampaknya agar agak mendalam perlu diperhatikan dan dilandasi peraturan kediklatan, misalnya untuk Diklat Prajabatan ada Perkalan No. 18 tahun
2014 yang menyatakan bahwa Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Pengangkatan
dari Tenaga Honorer K1/K2 menggunakan prasarana yang responsive gender.
Prasarana yang diperlukan meliputi: 1. Asrama; 2. Aula; 3. Ruang kelas; 4.
Ruang makan; 5. Unit kesehatan; 6. Tempat ibadah.
II.
Beberapa pemikiran tentang pembangunan sistem
sanitasi Badan Diklat berbasis lingkungan
II.a. Pengertian
tentang hygiene, sanitasi, lingkungan dan E coli
II.a.1. Hygiene
Kata “hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang
artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and
Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang
Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa
yang intinya sama yaitu:
Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk
mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan social untuk mencapai tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi.
- Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan
pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat
orang tersebut berada.
- Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja
atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh
bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
- Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya
orang memelihara dan melindungi kesehatan.
- Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan
yang mencakup seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang
sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
- Menurut Prescott,
hygiene menyangkut dua aspek yaitu:
- Yang
menyangkut individu (personal hygiene)
- Yang
menyangkut lingkungan (environment)
Hygiene is a concept
related to medicine as well as to personal and professional care practices
related to most aspects of living although it is most often associated with
cleanliness and preventative measures Menu
makanan bagi peserta Diklat tentunya
hasil dari industry makanan/catering, sehingga penerapan standar hgiene yang tinggi perlu
dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi dan mengawasi makanan
yang aman untuk dikonsumsi baik oleh peserta diklat, panitia/penyelenggara maupun para
widyaiswara/narasumber. Aman artinya bebas
dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan, sehingga
memuaskan peserta Diklat atau dengan kata lain tidak menimbulkan berbagai
keluhan yang mengganggu proses pelayanan pembelajaran /mengikuti Diklat.
II.a.2. Pengertian Sanitasi
Pengertian sanitasi antara lain sebagai berikut ::
1.
Sanitasi
adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha
kesehatan lingkungan hidup manusia.
2.
Sanitasi adalah Upaya menjaga pemeliharaan agar
seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas
pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3.
Menurut
Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang
menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4.
Menurut
Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or
controlling the environmental factor which from links in the chain of
tansmission.
5.
Menurut
Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang
mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa
pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan
kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan
hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar
tetap sehat.
II.a.3. Pengertian Lingkungan
Dalam lingkungan hidup terdapat
ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas,
dan produktivitas lingkungan hidup. Merujuk pada definisi di
atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara,
yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat
bangsa Indonesia menyelenggarakan
kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam
menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara.
Terkait kediklatan, maka yang dimaksus lingkungan hidup Badan Diklat
adalah adalah kesatuan ruang (kini dalam luasan
lahan sekitar 17 Ha) dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup,
termasuk manusia ( pegawai Badan Dikat) peserta Dikat, serta keluarganya yang
mengantar/menjemput, para tamu/undangan, dan mereka yang berkepentingan
(Stakeholder) dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain di sekitar Badan Diklat ini
berada , misalnya mereka yang berada di kampung Kadu Beureum, kampung Jami,
kampung Cigadung, kampung Cilembur dan sekitanrnya.
Mengingat topogarfi dan kontur dalam
lingkungan Badan Diklat, maka perlu dimitigasi potensi bencana alam :
kemarau panjang, gempa bumi,
gunung berapi, tanah longsor, limbah organik
dan non organik dari seluruh aktivitas peserta dan penyelenggara di Badan
Diklat Adapun masalah Lingkungan hidup
di Badan Diklat saat ini: operasi pembuangan sampah/limbah yang belum terkelola
dengan sistemik ; polusi air dari limbah penghunian kamar asrama ; polusi udara /asap
rokok di ruang makan dan koridor ber AC, perambahan taman suaka alam/suaka margasatwa
dari para pemburu burung, dan ular, perburuan
liar, pembuangan sampah tanpa
pemisahan/pengolahan ; polusi tanah oleh e coli dari limbah pup yang dalam
jangka panjang dikhawatirkan mengganggu
penyediaan air bersih khususnya bagi Kampung yang memiliki elevasi lebih
rendah dari Badan Diklat .
II.a.4. Tentang
Bakteri E.coli
Escherichia coli, atau biasa disingkat E.
coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram
negatif. Pada
umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat
ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak
berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan
yang serius pada manusia yaitu diare berdarah
karena eksotoksin yang dihasilkan
bernama verotoksin Toksin
ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan
sintesis protein. Sumber bakteri ini
contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum
matang. E. Coli yang tidak
berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin
K atau dengan mencegah bakteri lain di dalam
usus.
E. coli banyak digunakan dalam
teknologi rekayasa
genetika. Biasa
digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang
diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena
pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di
eropa sekarang sangat mewaspadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka bahkan
melarang mengimpor sayuran dari luar
Pada tahun 2006 , konsumen di Amerika
Serikat mengalami ketakutan karena kantong daun bayam mentah yang diproses di
California ditemukan mengandung E coli dalam tingkat yang berbahaya. Ratusan
orang sakit, dan bahkan dilaporkan terjadi beberapa kematian. Sumber
kontaminasi itu akhirnya ditelusuri, dan diketemukan berasal dari peternakan
produk spesifik yang terletak di salah satu daerah di California. Sementara
penjualan bayam kantong akhirnya dilanjutkan, dan masyarakat akhirnya menyadari
akan bahayanya kontaminasi bakteri E
coli pada
bahan makanan.
Diare yang dialami oleh orang yang
terinfeksi bakteri E coli akan menyebabkan tubuh lemah, karena mengalami
dehidrasi berat. Dehidrasi ini bisa membahayakan, jika penderita tak
mendapatkan cairan tubuh pengganti, misalnya dari minum banyak air secara
kontinyu. Terutama E. coli O157 : H7
dalam jangka lama dapat merusak ginjal dan organ tubuh lainnya yang bertanggung
jawab untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Pada anak-anak, E coli dapat
menciptakan racun yang dapat melemahkan dinding usus kecil. Lapisan-lapisan
beberapa pembuluh darah kecil pada ginjal juga bisa menjadi lemah. Ini
merupakan komplikasi serius yang disebut dengan sindrom uremik hemolitik ( HUS
), dan dapat memungkinkan bagi penderita mengalami kegagalan ginjal
atau komplikasi lain, seperti kelumpuhan , kebutaan , dan kejang .
Bakteri E coli bisa berbahaya dan
menimbulkan dampak yang paling parah pada anak-anak atau orang tua yang sistem
kekebalannya lemah. Hal ini
mungkin karena pertahanan tubuh alami pada anak-anak masih berkembang, dan
orang dewasa yang memiliki kekebalan lemah, sehingga mereka tidak memiliki
flora usus yang sehat dan antibodi yang diperlukan untuk menangkal
infeksi. Orang dewasa yang sehat biasanya
bisa bertahan dari akibat terburuk dari infeksi bakteri ini, karena unsur-unsur
pada saluran pencernaan mereka masih berfungsi secara normal, serta pertahanan
alami tubuh yang kuat akhirnya bisa menangkal bakteri ini.
Gejala mulai terjadi ketika bakteri E.
coli sudah memasuki usus . Waktu terinfeksi dan perkembangan gejala biasanya
dapat berlangsung antara 24 – 72 jam . Diare parah yang tiba-tiba, dan sering
disertai darah pada tinja adalah gejala yang paling umum.
Gejala lain yang mungkin termasuk :
- Demam
- Gas dalam perut
- Kehilangan nafsu
makan
- Kram perut
- Muntah, meskipun
jarang
Gejala infeksi E. coli yang jarang
terjadi, namun bisa parah meliputi:
- Mudah mengalami
memar
- Kulit pucat
- Urin Merah atau
berdarah
- Jumlah urin yang
sedikit
Bakteri dapat masuk ke dalam
makanan dengan cara yang berbeda :
- Daging atau unggas
yang kontak dengan bakteri dari usus hewan saat sedang diolah.
- Air yak tak
higienis mungkin mengandung kotoran hewan atau manusia.
- Penanganan makanan
yang tidak aman pada warung/kantin, catering, atau rumah makan.
Keracunan makanan akibat E coli
seringkali terjadi dari makanan atau minuman :
- Makanan yang
disiapkan oleh seseorang yang tidak mencuci tangan dengan benar.
- Makanan yang
disiapkan dengan menggunakan peralatan memasak yang kotor.
- Produk-produk susu
atau makanan yang mengandung mayones (seperti coleslaw atau salad kentang
) yang telah berada diluar lemari es terlalu lama.
- Makanan beku yang
tidak disimpan pada suhu yang tepat, atau tidak dipanaskan dengan benar.
- Ikan atau tiram
mentah
- Buah mentah atau
sayuran yang belum dicuci bersih.
- Sayuran mentah
atau jus buah dan produk susu.
- Daging matang atau
telur.
- Air dari sumur
atau sungai, atau air kran yang belum diolah.
Meskipun tidak umum, bakteri E. coli
juga dapat menyebar dari satu orang ke orang lain . Hal ini bisa saja terjadi
ketika seseorang tidak mencuci tangan nya setelah buang air besar, dan
kemudian menyentuh benda atau tangan orang lain.
II.
b. Situasi dan kondisi sanitasi di Badan
Diklat Prov Banten saat ini
Menyikapi kurun waktu operasi
Badan Diklat yang lumayan lama , tentu dapat diamati sistem sanitasi yang diadakan di Badan Diklat
ini, dan memicu munculnya beberapa pertanyaan : bagaimana
saluran pembuangan limbah grey water..? bagaimana untuk pembuangan limbah black
water..? dmanakan penampungannya atau hilirnya, bagaimana pengelolaannya untuk
limbah-limbah itu?
Bagaimana kontribusi sampah di Badan Diklat...? bagaimana cara mengolahnya..? dan seterusnya dan
sebagainya.
Hal itu menjadi bahan
persoalan ! ya, karena dibawah Badan Diklat ini bukan tidak mungkin terdapat jalan mata
air baku sumber air bersih untuk Kabupaten Pandeglang yang lebih dikenal
dengan mata air Cilembur atau lebih dikenal sebagai mata air bersih Karang
Tanjung, bahkan dengan ijin Pemerintah
Kabupaten Pandeglang pabrik teh botol sosro juga telah berdiri, dan dipakai
pula untuk distribusi air bersih oleh Pemda Pandeglang yang lebih dikenal
dengan PDAM yang melayani masyarakat pandeglang di wilayah utara, dan juga
dipakai sebagai pusat pengambilan air bersih oleh penjual air bersih dengan
mobil tanki kapasitas 3000-6000 liter,sisanya untuk mengairi ratusan
hektar pesawahan yang ada di bawahnya.
BADAN
DIKLAT
|
CILEMBUR/SOSRO
|
Mata air Cilembur tersebut merupakan
potensi sumberdaya alam yang diberikan Allah SWT untuk kemaslahatan umat
manusia yang tidak habis-habis sampai sekarang. Namun demikian kekawatiran masyarakat lingkungan dengan
sistem sanitasi yang tidak dikelola dengan benar oleh Badan Diklat akan berdampak negatif
terhadap mata air dibawahnya dengan pencemaran air tanah yang dengan kasatmata
tidak terlihat tetapi dikawatirkan
penyerapan bakteri E coli dari black water terhadap mata air sehingga
dapat memcemari mata air itu.
Hasil kalkulasi
dampak kegiatan yang ada di Badan
Diklat Provinsi Banten di Karang Tanjung, Pandeglang
sebagai berikut : Dari satu tahun atau 12 bulan Badan Diklat menyelenggarakan pendidikan dan latihan efektifnya
selama 10 bulan, dengan rata2 peserta 150 org ( Diklat Struktural, Teknis, fungsional, Prajabatan,
Kepemimpinan, pertemuan, acara hajatan di GSG, dan
sebagainya ) peserta dianggap menginap di Asrama selama 20 hari dalam 1 (satu) bulan, dimana
setiap peserta dan lainnya akan
mengunakan toilet/urinoir/kamar mandi untuk mandi dan pup. Jika 1 orang mandi menghabiskan
30 liter air (sumber who:2013) dan 1 orang Mandi
sebanyak 2 kali sehari , maka
dihabiskan 9.000 liter/hari atau = 180 000 liter air/bulan, setara dengan 30
tanki air kapasitas 6000 liter limbah Grey Water .
Jika 1 orang pup = 0,6 kg tinja (sumber:
who 2013) . maka akan dihasilkan 90 kg
tinja/hari atau 1800 kg pup ( sama dengan 9 ekor kerbau @ 200kg) Limbah Black Water. limbah grey water dan black water
diperkirakan diserap
oleh tanah secara terus menerus . Perhitungan diatas adalah
perhitungan minimal, dan menurut data dan informasi yang dapat dikumpulkan , Badiklat Propinsi Banten
limbah tinjanya belum pernah di sedot.
Tetapi solusinya bukan hanya dengat menyedot tinja, akan lebih baik
kalau diselengarakan peninjauan kembali sistem sanitasinya, sehingga dampak
negatip terhadap pencemaran lingkungan bisa segera dicegah
dan diatasi
dengan melakukan kegiatan kegiatan yang
berhubungan dengan sistem sanitasi. Mengingat
Badan Diklat adalah barometer penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten dan
Kota se Provinsi Banten, .
II.c.
Pentingnya memprioritaskan Program peningkatan sistem sanitasi berbasis lingkungan di
Badan Diklat.
Sebagai benchmarking dikemukakan disini SANIMAS
atau Sanitasi Berbasis Masyarakat adalah program untuk menyediakan prasarana pengolahan
air limbah bagi masyarakat di daerah kumuh padat perkotaan. Menyusul kesuksesan
pilot program di enam kota di tahun 2003-2004, mulai tahun 2005 Pemerintah
Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan sumber daya dalam mendukung
replikasi dan scaling-up pendekatan fasilitas sanitasi
terdesentralisasi berbasis masyarakat (decentralized wastewater treatment
systems – DEWATS) secara nasional melalui program SANIMAS ini.
Dalam pembangunan fasilitas Sanimas,
digunakan konsep pemberdayaan masyarakat untuk menjadikan masyarakat aktor
utama dalam proses perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan
fasilitas sanitasi komunal, dengan tujuan agar fasilitas yang terbangun dapat
memberikan manfaat yang berkelanjutan. Konsep tersebut menggunakan
prinsip-prinsip pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan
berbasis-masyarakat seperti: pilihan yang diinformasikan sebagai dasar dalam
pendekatan tanggap kebutuhan, air merupakan benda social dan ekonomi,
pembangunan berwawasan lingkungan, peran aktif masyarakat, serta penerapan
prinsip pemulihan biaya.
Sejak tahun 2010, pembangunan fasilitas
sanimas ini didukung penuh oleh Dana Alokasi Khusus bidang Sanitasi yang sudah
terpisah dengan DAK bidang Air Minum. Selain didukung pula oleh pendanaan APBN
Direkotrat Jenderal Cipta Karya – Kementerian PU, pemerintah pusat juga mendorong
pembangunan fasilitas sanimas melalui dukungan dana luar negeri dan dana APBD
melalui berbagai kerangka program.
II. d. Pengadaan
tenaga medis /paramedic
di Badan Diklat
Terkait aspek menjaga mutu
penyelenggaraan pelayanan , khususnya pelayanan sanitasi dan hygiene oleh Badan
Diklat, perlu kiranya Badan Diklat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan
Provinsi Banten, agar di Badan Diklat dibuat
ruang /klinik khusus (fisik maupun mental) dan ditempatkan minimal seorang dokter
umum dan seorang tenaga medis yang membantunya dengan Tugas dan fungsi nya
antara lain
- Dokter akan
melakukan pemeriksaan secara fisik, untuk memastikan E.coli .
- Biasanya infeksi
dari jenis bakteri E coli yang paling umum bisa sembuh sendiri dalam
beberapa hari. Dan tujuan pengobatan hanyalah untuk membuat
penderita merasa lebih baik dan terhindar dari dehidrasi.
- Mendapatkan cukup
cairan, serta mencari tahu apa yang harus dimakan akan membantu
menciptakan kenyamanan. yang mungkin perlu dilakukan oleh penderita
adalah; Merawat diare, Mencegah mual dan muntah dan Istirahat cukup.
- Jika penderita
mengalami diare atau muntah-muntah yang parah, serta tidak bisa minum atau
dapat menyimpan cairan yang cukup dalam tubuh, mungkin perlu diberikan
cairan melalui vena/infus . Sehingga penderita harus dirawat dokter
diruang gawat darurat .
- Penderita mungkin
perlu berhenti minum pil diuretik saat mengalami diare. Jangan pernah
berhenti atau mencoba berganti obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi
dengan dokter.
- Penderita mungkin
dapat membeli obat diare di apotek, yang bertujuan untuk membantu
menghentikan atau memperlambat diare. Namun jika gejala diare parah dan
demam, maka sebaiknya jangan menggunakan obat-obatan tanpa diketahui
dokter. Terutama jangan memberikan obat-obatan sendiri untuk diare pada
anak-anak.
Bakteri E coli tidak merespon dengan baik kelebihan
penggunaan obat tradisional untuk meredakan diare. Antibiotik pada dasarnya akan membunuh bakteri
apa saja, termasuk strain bakteri baik pada usus yang justru bertugas untuk
melawan E. coli berbahaya.
II.
e. Beberapa alternative Pembangunan sistem Sanitasi berbasis lingkungan di Badan Diklat
II. f. Estimasi kebutuhan Anggaran
Pembangunan sistem sanitasi berbasis
lingkungan skala badan Diklat Provinsi Banten
No.
|
URAIAN
|
ANGGARAN
BIAYA
|
|
|
|
I.
|
Pekerjaan persiapan
|
11.250.000,-
|
II.
|
Pekerjaan tanah dan urugan
|
57.000.000,-
|
III.
|
Pekerjaan pondasi beton/bio digester
|
825.000.000,-
|
IV.
|
Pekerjaaan dinding dan plesteran
|
299.150.000,-
|
V.
|
Pekerjaan pemasangan saluran pipa dan manhole
|
175.000.000,-
|
VI.
|
Pekerjaan finishing
|
82.250.000,-
|
VII.
|
Asesoris
|
25.350.000,-
|
|
Jumlah biaya fisik
|
1.500.000.000,-
|
Terbilang : Satu milyar lima ratus juta
rupiah saja
|
|
III. Penutup
Tentunya perlu dilakukan semacam kajian pendahuluan/feasibility
study untuk berbagai hal terkait Topografi,
mikrobiologi, ekologi, teknis konstruksi, teknologi, anggaran, social ekonomi,
dan sebagainya . Untuk itu Tanggapan berupa : masukan, komentar, kritik, saran, perbaikan , pendapat ,
telaahan, terutama pemikiran yang konstruktif dari pembaca/stake holder Badan Diklat maupun masyarakat sekitarnya yang ikhlas diperlukan untuk penyempurnaan
tulisan ini agar lebih kongkrit dan tuntas atau alamatkan ke :
zaenalali_abidin@yahoo.com , terimakasih. Dirgahayu ke XV Provinsi Banten , Dengan
semangat hari ultah yang ke Xv mari kita
tingkatkan daya saing daerah dalam rangka mewujudkan masyarakat Banten yang sejahtera
berlandasakan iman dan taqwa. non scolae
let vitae discimus ! Wallu a’lam bishshowab.
Tanggapan terhadap isi tulisan ini
No
|
Nama
|
Tanggapan :
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Bahan bacaan :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar