Rabu, 27 Januari 2016

Beberapa pemikiran...pelayanan prima di Badan Diklat Banten

BEBERAPA PEMIKIRAN TENTANG PENTINGNYA PEMBANGUNAN SISTEM  SANITASI BERBASIS LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG PELAYANAN PRIMA PROSES PEMBELAJARAN DI BADAN DIKLAT PROVINSI BANTEN
Zaenal Ali Abidin, WI Badiklat Banten,
Pandeglang, 23 Januari 2016

I.      Latar Belakang

Tugas utama pemerintah adalah memberikan pelayanan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraannya. Badan Pendidikan dan Pelatihan Provinsi Banten sebagai Birokrasi adalah instrumen pelayanan yang dibentuk untuk mempermudah akses peserta pendidikan dan pelatihan (diklat) dalam hal ini CPNS maupun PNS, dan jika memungkinkan masyarakat pada umumnya terhadap pelayanan proses pembelajaran . Badan Diklat Provinsi Banten  menjadi bagian penting dalam reformasi birokrasi dan revolusi  mental, mewujudkan profesionalisme Aparatur Sipil Negara (PNS dan PPPK) , dan  untuk mewujudkan birokrasi yang bersih, kompeten dan melayani, maka Badan Diklat Provinsi Banten pun ambil bagian dalam aksi diklat sejuta PNS yang telah dan tengah berlangsung dalam tahun 2015 - 2016 ini. Badan Diklat Provinsi Banten yang dibentuk sejak tahun 2001, dan beralamat JL. Lintas Timur, Km. 4, Kec. Karang Tanjung Pandeglang, Banten, Telepon:(0253) 206554, sejak tahun 2005 telah menempati kantornya yang terletak di Kelurahan Kadu Merak,  Kecamatan Karang Tanjung Kabupaten Pandeglang yang dahulu lebih dikenal dengan nama Kaburon.  Lokasi ini disebut Kaburon menggambarkan suatu kawasan perkebunan penduduk yang rapat dengan pohon-pohon sehingga menyerupai kawasan hutan dengan tegakan yang rapat dan rimbun.
Rimbunnya kawasan ini menjadi salah satu alasan ketertarikan Pemerintah Provinsi Banten pada tahun 2002 untuk memilih dan membebaskan kawasan ini sebagai aset kampus pendidikan dan latihan  aparatur CPNS dan PNS se Provinsi Banten. Dengan rimbunnya kawasan  ini seluas 19 Ha kemudian melalui beberapa tahap pembangunan akhirnya sejak  tahun 2005 Badan Pendidikan dan Latihan Propinsi Banten mulai di operasikan.  Saat ini   kegiatan pelayanan/perkantoran dilaksanakan oleh sekitar 167 orang pegawai, terdiri 87 org aparatur sipil negara  mulai dari eselon 2, 3 sampai eselon 4 , Kelompok jabatan fungsional), Staf PNS, CPNS, dan 80 orang  non PNS  yang bekerja sebagai staf TKS, pramubakti, security, pengurus masjid, pengurus genset dan pompa air, serta instalasi listrik, tukang kebun , halaman dan taman, Koperasi, perpustakaan , berkantor di tempat ini, dan tak lama kemudian mulai juga dijadikan pusat pendidikan dan pelatihan bagi pegawai negeri di Provinsi Banten sesudah asrama Sultan Agung Tirtayasa dan Asrama Sultan Hasanudin sebagai tempat penginapannya selesai dan seterusnya dibangun guess house dan sarana ibadah ( yang dahulu sampai tahun 2011 masih mushola, kini Masjid Al Khosiyah) dan gedung serba guna  dan bertambah pula jumlah widyaiswaranya menjadi 26 orang ,  maka semakin banyak kegiatan kediklatannya dan semakin banyak pula pesertanyaSebagaimana telah diperkirakan, sebanyak  4200 orang   dalam tahun 2015 telah   mengikuti Diklat Prajabatan CPNS  Golongan 1,2, dan 3 asal Kategori 1 dan 2 ,
.         Seiring dengan waktu yang berjalan masa dioperasikannya Badan Diklat yang kini terakreditasi B  tak terasa sudah memasuki tahun ke 11 (sebelas). Sebelas tahun bukan masa yang sebentar,  banyak perubahan yang dilakukan dalam masa itu, penataan sarana prasarana olahraga , sarana outbon, taman,  perpustakaan, masjid, kantin, halaman parkir, dan bangunan menambah semaraknya Badan Diklat Provinsi Banten sehingga  Penyegaran Wasit Kyorugi Nasional (Wasit untuk nomor Kyorugi/Tanding/Fight), digelar oleh Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) pada 12-15 September 2013 , kemudian pada tahun 2014 Kabupaten Belitung, Provinsi Bangka Belitung mempercayakan para Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)  untuk mengikuti diklat prajabatan golongan III yang diikuti oleh 75 orang peserta terhitung mulai tanggal 29 April hingga 22 Mei 2014 yang lalu. Bahkan tahun 2015 tepatnya 7- 9 Agustus  dipakai Muktamar  XIX  dan Milad ke 100 Perguruan  Mathlaul Anwar .
Namun demikian ada pepatah yang mengatakan “Men Sana In Corpore Sano”, yang artinya dalam tubuh yang sehat, akan terdapat jiwa yang sehat. Akan tetapi masih banyak juga orang yang sakit dan biasanya karena pola hidup mereka sendiri yang kurang baik dan kebiasaan yang kurang baik sehingga dapat melemahkan dan merusak tubuh.  Perihal kesehatan cukup mudah untuk dipahami, akan tetapi masih banyak orang yang sakit karena kurangnya pengetahuan tentang arti kesehatan ataupun karena lalai.
Dalam pelayanan prima proses pembelajaran segala kebutuhan yang diperlukan peserta Diklat diupayakan dan sebaiknya telah siap sedia sesuai standar manajemen kediklatan, seperti pelayanan administrasi, transportasi, komunikasi, akomodasi, klinik kesehatan baik fisik maupun mental, kantin dan katering, fitness center,  ruang makan , sumber energy, keamanan, dan hiburan  . Semua fasilitas ini tidak hanya menampilkan mutu, citarasa menu , kenyamanan dalam proses pembelajaran saja, akan tetapi factor yang sangat penting adalah menyangkut kenyamanan dan kepastian atau jaminan ketertiban, keindahan, kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas tersebut demi kelangsungan proses pembelajarannya , khususnya yaitu “hygiene dan Sanitasi” (kesehatan dan kebersihan). Untuk itu dalam mengelola seluruh fasilitas yang ditawarkan secara professional haruslah sesuai dengan aturan kesehatan yang berlaku, sehingga peserta diklat utamanya, serta penyelenggara diklat pada umumnya  mendapatkan kenikmatannya sendiri dengan jaminan kesehatan. Pada akhirnya terjadilah dalam core bisnis  diklat , keunggulan dalam persaingan , khususnya dalam kualitas atau mutu pelayanan yang antara lain mencakup kebersihan sebagai jaminan kesehatan.
Dari pengamatan terhadap prilaku peserta Diklat selama tahun 2013 – 2015 dari ruang makan, kemudian apa yang terjadi di Asrama, dan unit kesehatan ,  menunjukan adanya gap antara upaya pemenuhan kebutuhan peserta dengan realita yang mereka dapatkan, tetapi mereka diam dan menerima apa adanya, hal itu terutama terhadap dua hal yang tampaknya agar agak mendalam perlu diperhatikan dan dilandasi peraturan kediklatan, misalnya untuk Diklat Prajabatan  ada Perkalan No. 18 tahun 2014 yang menyatakan bahwa Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Pengangkatan dari Tenaga Honorer K1/K2 menggunakan prasarana yang responsive gender. Prasarana yang diperlukan meliputi: 1. Asrama; 2. Aula; 3. Ruang kelas; 4. Ruang makan; 5. Unit kesehatan; 6. Tempat ibadah. 
Tujuan penulisan ini sendiri adalah sebagai sumbangsih  dalam mendiagnosis kebutuhan perubahan  guna  mewujudkan  Badan Diklat yang bukan hanya unggul dan berdaya saing tapi juga ramah lingkungan, sehingga perlu dijelaskan telebih dahulu tentang pengertian  hygiene, sanitasi,  lingkungan dan apa itu E. coli ?.


II.         Beberapa pemikiran tentang pembangunan sistem sanitasi Badan Diklat berbasis lingkungan

II.a. Pengertian  tentang hygiene, sanitasi, lingkungan dan E coli

II.a.1.  Hygiene

Kata “hygiene”  berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate,H.A, 1986). Dalam sejarah Yunani, Hygiene berasal dari nama seorang Dewi yaitu Hygea (Dewi pencegah penyakit). Arti lain dari Hygiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:
Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan social untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
  1. Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
  2. Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
  3. Menurut Brownell, hygine adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan.
  4. Menurut Gosh, hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh factor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
  5. Menurut Prescott, hygiene menyangkut dua aspek yaitu:
- Yang menyangkut individu (personal hygiene)
- Yang menyangkut lingkungan (environment)
Hygiene is a concept related to medicine as well as to personal and professional care practices related to most aspects of living although it is most often associated with cleanliness and preventative measures Menu makanan bagi peserta Diklat tentunya  hasil dari industry makanan/catering, sehingga  penerapan standar hgiene yang tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi dan mengawasi makanan yang aman untuk dikonsumsi baik oleh peserta diklat, panitia/penyelenggara maupun para widyaiswara/narasumber. Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan, sehingga memuaskan peserta Diklat atau dengan kata lain tidak menimbulkan berbagai keluhan yang mengganggu proses pelayanan pembelajaran /mengikuti Diklat.

II.a.2. Pengertian  Sanitasi

Pengertian sanitasi
antara lain  sebagai berikut ::
1.   Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
2.   Sanitasi adalah Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3.   Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4.   Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission.
5.   Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan hygiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetap sehat.

II.a.3. Pengertian Lingkungan

Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup, bahwa yang dimaksud lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan yurisdiksinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup. Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.
Secara hukum maka wawasan dalam menyelenggarakan penegakan hukum pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia adalah Wawasan Nusantara.  Terkait kediklatan, maka yang dimaksus lingkungan hidup Badan Diklat adalah adalah kesatuan ruang (kini dalam luasan lahan sekitar 17 Ha) dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia ( pegawai Badan Dikat) peserta Dikat, serta keluarganya yang mengantar/menjemput, para tamu/undangan, dan mereka yang berkepentingan (Stakeholder) dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain di sekitar Badan Diklat ini berada , misalnya mereka yang berada di kampung Kadu Beureum, kampung Jami, kampung Cigadung, kampung Cilembur dan sekitanrnya.
Mengingat topogarfi dan kontur dalam lingkungan Badan Diklat, maka perlu dimitigasi potensi bencana alam :  kemarau panjang,  gempa bumi, gunung berapi,  tanah longsor, limbah organik dan non organik dari seluruh aktivitas peserta dan penyelenggara di Badan Diklat  Adapun masalah Lingkungan hidup di Badan Diklat  saat ini:  operasi  pembuangan sampah/limbah   yang belum terkelola  dengan sistemik ; polusi air dari limbah penghunian kamar asrama ; polusi udara /asap rokok di ruang makan dan koridor ber AC,  perambahan taman suaka alam/suaka margasatwa dari para pemburu  burung, dan ular, perburuan liar, pembuangan sampah  tanpa pemisahan/pengolahan ; polusi tanah oleh e coli dari limbah pup yang dalam jangka panjang dikhawatirkan mengganggu  penyediaan air bersih khususnya bagi Kampung yang memiliki elevasi lebih rendah dari Badan Diklat .

II.a.4.  Tentang Bakteri E.coli

Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia.  Kebanyakan E. Coli tidak berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin yang dihasilkan bernama verotoksin  Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein.  Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging hamburger yang belum matang.  E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan memproduksi vitamin K  atau dengan mencegah bakteri lain di dalam usus.
E. coli banyak digunakan dalam teknologi rekayasa genetika. Biasa digunakan sebagai vektor untuk menyisipkan gen-gen tertentu yang diinginkan untuk dikembangkan. E. coli dipilih karena pertumbuhannya sangat cepat dan mudah dalam penanganannya. Negara-negara di eropa sekarang sangat mewaspadai penyebaran bakteri E.Coli ini, mereka bahkan melarang mengimpor sayuran dari luar
Pada tahun 2006 , konsumen di Amerika Serikat mengalami ketakutan karena kantong daun bayam mentah yang diproses di California ditemukan mengandung E coli dalam tingkat yang berbahaya. Ratusan orang sakit, dan bahkan dilaporkan terjadi beberapa kematian. Sumber kontaminasi itu akhirnya ditelusuri, dan diketemukan berasal dari peternakan produk spesifik yang terletak di salah satu daerah di California. Sementara penjualan bayam kantong akhirnya dilanjutkan, dan masyarakat akhirnya menyadari akan bahayanya kontaminasi bakteri E coli pada bahan makanan.
Diare yang dialami oleh orang yang terinfeksi bakteri E coli akan menyebabkan tubuh lemah, karena mengalami dehidrasi berat. Dehidrasi ini bisa membahayakan, jika penderita tak mendapatkan cairan tubuh pengganti, misalnya dari minum banyak air secara kontinyu.  Terutama E. coli O157 : H7 dalam jangka lama dapat merusak ginjal dan organ tubuh lainnya yang bertanggung jawab untuk mengeluarkan racun dari tubuh. Pada anak-anak, E coli dapat menciptakan racun yang dapat melemahkan dinding usus kecil. Lapisan-lapisan beberapa pembuluh darah kecil pada ginjal juga bisa menjadi lemah. Ini merupakan komplikasi serius yang disebut dengan sindrom uremik hemolitik ( HUS ), dan dapat memungkinkan bagi penderita mengalami kegagalan ginjal atau komplikasi lain, seperti kelumpuhan , kebutaan , dan kejang .
Bakteri E coli bisa berbahaya dan menimbulkan dampak yang paling parah pada anak-anak atau orang tua yang sistem kekebalannya lemah. Hal ini mungkin karena pertahanan tubuh alami pada anak-anak masih berkembang, dan orang dewasa yang memiliki kekebalan lemah, sehingga mereka tidak memiliki flora usus yang sehat dan antibodi yang diperlukan untuk menangkal infeksi.  Orang dewasa yang sehat biasanya bisa bertahan dari akibat terburuk dari infeksi bakteri ini, karena unsur-unsur pada saluran pencernaan mereka masih berfungsi secara normal, serta pertahanan alami tubuh yang kuat  akhirnya bisa menangkal bakteri ini.
Gejala mulai terjadi ketika bakteri E. coli sudah memasuki usus . Waktu terinfeksi dan perkembangan gejala biasanya dapat berlangsung antara 24 – 72 jam . Diare parah yang tiba-tiba, dan sering disertai darah pada tinja adalah gejala yang paling umum.
Gejala lain yang mungkin termasuk :
  • Demam
  • Gas dalam perut
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kram perut
  • Muntah, meskipun jarang
Gejala infeksi E. coli yang jarang terjadi,  namun bisa parah meliputi:
  • Mudah mengalami memar
  • Kulit pucat
  • Urin Merah atau berdarah
  • Jumlah urin yang sedikit
E. coli sebenarnya adalah jenis bakteri yang biasanya hidup didalam usus manusia dan hewan tanpa menyebabkan masalah. Penting untuk disadari bahwa tidak semua bakteri E. coli berbahaya bagi manusia. Sebagian bermanfaat untuk membantu pencernaan, yang merupakan bagian dari flora usus agar makanan tertentu mudah dicerna seperti protein atau gula.  Namun beberapa jenis bakteri E. coli tertentu dapat mengkotaminasi makanan. Satu strain ( E. coli O157 : H7 ) dapat menyebabkan kasus keracunan makanan yang parah.

Bakteri dapat masuk ke dalam makanan  dengan cara yang berbeda :
  • Daging atau unggas yang kontak dengan bakteri dari usus hewan saat sedang diolah.
  • Air yak tak higienis mungkin mengandung kotoran hewan atau manusia.
  • Penanganan makanan yang tidak aman pada warung/kantin, catering,  atau rumah makan.
Keracunan makanan akibat E coli seringkali terjadi dari makanan atau minuman :
  • Makanan yang disiapkan oleh seseorang yang tidak mencuci tangan dengan benar.
  • Makanan yang disiapkan dengan menggunakan peralatan memasak yang kotor.
  • Produk-produk susu atau makanan yang mengandung mayones (seperti coleslaw atau salad kentang ) yang telah berada diluar lemari es terlalu lama.
  • Makanan beku yang tidak disimpan pada suhu yang tepat, atau tidak dipanaskan dengan benar.
  • Ikan atau tiram mentah
  • Buah mentah atau sayuran yang belum dicuci bersih.
  • Sayuran mentah atau jus buah dan produk susu.
  • Daging matang atau telur.
  • Air dari sumur atau sungai, atau air kran yang belum diolah.

Meskipun tidak umum, bakteri E. coli juga dapat menyebar dari satu orang ke orang lain . Hal ini bisa saja terjadi ketika seseorang tidak mencuci tangan nya setelah buang air besar,  dan kemudian menyentuh benda atau tangan orang lain.


II.   b.  Situasi dan kondisi sanitasi di Badan Diklat Prov Banten saat ini

Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatanmanusia. Bahaya ini mungkin bisa terjadi secara fisik, mikrobiologi dan agen-agen kimia atau biologis dari penyakit terkait. Di Bdan Diklat Bahan buangan yang dapat menyebabkan masalah kesehatan terdiri dari tinja manusia atau binatang, sisa bahan buangan padat, air bahan buangan domestik (cucian, air seni, bahan buangan mandi atau cucian),  Di kawasan industri tentu ada bahan buangan industri dan di daerah pertanian  bahan buangan pertanian. Cara pencegahan  dapat dilakukan dengan menggunakan solusi teknis (contohnya perawatan cucian dan sisa cairan buangan), teknologi sederhana (contohnya kakus, tangki septik), atau praktik kebersihan pribadi (contohnya membasuh tangan dengan sabun, Prilaku Hidup Bersih dan Sehat,PHBS) .
Menyikapi  kurun waktu operasi Badan Diklat yang lumayan lama , tentu dapat diamati  sistem sanitasi yang diadakan di Badan Diklat ini, dan memicu munculnya beberapa pertanyaan : bagaimana saluran pembuangan limbah grey water..? bagaimana untuk pembuangan limbah black water..? dmanakan penampungannya atau hilirnya, bagaimana pengelolaannya untuk limbah-limbah itu? Bagaimana kontribusi sampah di Badan Diklat...? bagaimana cara mengolahnya..? dan seterusnya dan sebagainya.
Hal itu menjadi bahan persoalan ! ya, karena dibawah Badan Diklat  ini bukan tidak mungkin terdapat jalan mata air baku  sumber air bersih untuk  Kabupaten Pandeglang yang lebih dikenal dengan mata air Cilembur atau lebih dikenal sebagai mata air bersih Karang Tanjung, bahkan dengan  ijin Pemerintah Kabupaten Pandeglang pabrik teh botol sosro juga telah berdiri, dan dipakai pula untuk distribusi air bersih oleh Pemda Pandeglang yang lebih dikenal dengan PDAM yang melayani masyarakat pandeglang di wilayah utara, dan juga dipakai sebagai pusat pengambilan air bersih oleh penjual air bersih dengan mobil tanki kapasitas 3000-6000 liter,sisanya untuk mengairi ratusan hektar  pesawahan yang ada di bawahnya.
BADAN DIKLAT
 







CILEMBUR/SOSRO
 



Mata air Cilembur tersebut merupakan potensi sumberdaya alam yang diberikan Allah SWT untuk kemaslahatan umat manusia yang tidak habis-habis sampai sekarang. Namun demikian  kekawatiran masyarakat lingkungan dengan sistem sanitasi yang tidak dikelola dengan benar  oleh Badan Diklat akan berdampak negatif terhadap mata air dibawahnya dengan pencemaran air tanah yang dengan kasatmata tidak terlihat tetapi  dikawatirkan penyerapan bakteri E coli dari black water terhadap mata air sehingga dapat memcemari mata air itu.
Hasil kalkulasi dampak  kegiatan yang ada di Badan Diklat  Provinsi  Banten di Karang Tanjung, Pandeglang sebagai berikut : Dari satu tahun atau 12 bulan Badan Diklat menyelenggarakan  pendidikan dan latihan efektifnya selama 10 bulan, dengan rata2 peserta 150 org ( Diklat  Struktural, Teknis, fungsional, Prajabatan, Kepemimpinan, pertemuan, acara hajatan di GSG, dan sebagainya )  peserta dianggap menginap di Asrama  selama 20 hari dalam 1 (satu) bulan,   dimana  setiap peserta dan lainnya  akan mengunakan toilet/urinoir/kamar mandi  untuk mandi dan pup. Jika 1 orang mandi menghabiskan 30 liter air (sumber who:2013) dan  1 orang Mandi sebanyak  2 kali sehari  , maka  dihabiskan  9.000 liter/hari atau  = 180 000 liter air/bulan, setara dengan 30 tanki air kapasitas 6000 liter limbah Grey Water  .
Jika 1 orang pup = 0,6 kg tinja (sumber: who 2013) . maka akan dihasilkan  90 kg tinja/hari  atau  1800 kg pup ( sama dengan  9 ekor kerbau @ 200kg) Limbah Black Water.   limbah grey water dan black water  diperkirakan diserap oleh tanah secara terus menerus . Perhitungan diatas adalah perhitungan minimal, dan menurut data dan informasi  yang dapat dikumpulkan , Badiklat Propinsi Banten limbah tinjanya belum pernah di sedot.  Tetapi solusinya bukan hanya dengat menyedot tinja, akan lebih baik kalau diselengarakan peninjauan kembali sistem sanitasinya, sehingga dampak negatip terhadap pencemaran lingkungan bisa segera dicegah dan diatasi dengan melakukan kegiatan kegiatan  yang berhubungan dengan sistem sanitasi. Mengingat  Badan Diklat adalah barometer penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten dan Kota se Provinsi Banten, .

II.c. Pentingnya  memprioritaskan Program peningkatan sistem sanitasi berbasis lingkungan di Badan Diklat.
Sebagai benchmarking dikemukakan disini SANIMAS atau Sanitasi Berbasis Masyarakat adalah program untuk menyediakan prasarana pengolahan air limbah bagi masyarakat di daerah kumuh padat perkotaan. Menyusul kesuksesan pilot program di enam kota di tahun 2003-2004, mulai tahun 2005 Pemerintah Indonesia telah berkomitmen untuk meningkatkan sumber daya dalam mendukung replikasi dan scaling-up pendekatan fasilitas sanitasi terdesentralisasi berbasis masyarakat (decentralized wastewater treatment systems – DEWATS) secara nasional melalui program SANIMAS ini.
          Dalam pembangunan fasilitas Sanimas, digunakan konsep pemberdayaan masyarakat untuk menjadikan masyarakat aktor utama dalam proses perencanaan, pembangunan, operasional dan pemeliharaan fasilitas sanitasi komunal, dengan tujuan agar fasilitas yang terbangun dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan. Konsep tersebut menggunakan prinsip-prinsip pembangunan air minum dan penyehatan lingkungan berbasis-masyarakat seperti: pilihan yang diinformasikan sebagai dasar dalam pendekatan tanggap kebutuhan, air merupakan benda social dan ekonomi, pembangunan berwawasan lingkungan, peran aktif masyarakat, serta penerapan prinsip pemulihan biaya.
          Sejak tahun 2010, pembangunan fasilitas sanimas ini didukung penuh oleh Dana Alokasi Khusus bidang Sanitasi yang sudah terpisah dengan DAK bidang Air Minum. Selain didukung pula oleh pendanaan APBN Direkotrat Jenderal Cipta Karya – Kementerian PU, pemerintah pusat juga mendorong pembangunan fasilitas sanimas melalui dukungan dana luar negeri dan dana APBD melalui berbagai kerangka program. 
Saat ini dukungan dana yang besar tersedia dari Asian Development Bank untuk membangun fasilitas sanimas di 1350 kelurahan di lebih dari 30 kota/kabupaten di 5 provinsi. Selain itu, Islamic Development Bank rencananya akan berkomitmen untuk mendukung pembangunan sebanyak lebih dari 2000 fasilitas sanimas di 48 kota/kabupaten di 14 provinsi. Sampai tahun 2011 telah terbangun sebanyak 551 fasilitas Sanimas di 131 kabupaten/kota di 30 provinsi di Indonesia. Pembangunan fasilitas sanimas merupakan komponen utama dalam mencapai target RPJMN 2010-2014 waktu itu bidang sanitasi, yaitu menyediakan akses terhadap layanan pengelolaan air limbah terpusat skala komunal untuk 5 % penduduk Indonesia di tahun 2014.  SANIMAS ini dapat diadopsi dengan beberapa modifikasi sesuai kebutuhan tadi didasarkan atas perhitungan minimal kemudian diterapkan dan diabngun di Badan Diklat.

II. d. Pengadaan tenaga medis /paramedic di Badan Diklat

Terkait aspek menjaga mutu penyelenggaraan pelayanan , khususnya pelayanan sanitasi dan hygiene oleh Badan Diklat, perlu kiranya Badan Diklat berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Banten, agar di Badan Diklat dibuat  ruang /klinik khusus (fisik maupun mental) dan ditempatkan minimal seorang dokter umum dan seorang tenaga medis yang membantunya dengan Tugas dan fungsi nya antara lain
  • Dokter akan melakukan pemeriksaan secara fisik, untuk memastikan E.coli .
  • Biasanya infeksi dari jenis bakteri E coli yang paling umum bisa sembuh sendiri dalam beberapa hari. Dan tujuan pengobatan hanyalah untuk membuat  penderita merasa lebih baik dan terhindar dari dehidrasi.
  • Mendapatkan cukup cairan, serta mencari tahu apa yang harus dimakan akan membantu menciptakan kenyamanan. yang mungkin perlu dilakukan oleh penderita adalah; Merawat diare, Mencegah mual dan muntah dan Istirahat cukup.
  • Jika penderita mengalami diare atau muntah-muntah yang parah, serta tidak bisa minum atau dapat menyimpan cairan yang cukup dalam tubuh, mungkin perlu diberikan cairan melalui vena/infus . Sehingga penderita harus dirawat dokter diruang gawat darurat .
  • Penderita mungkin perlu berhenti minum pil diuretik saat mengalami diare. Jangan pernah berhenti atau mencoba berganti obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
  • Penderita mungkin dapat membeli obat diare di apotek,  yang bertujuan untuk membantu menghentikan atau memperlambat diare. Namun jika gejala diare parah dan demam, maka sebaiknya jangan menggunakan obat-obatan tanpa diketahui dokter. Terutama jangan memberikan obat-obatan sendiri untuk diare pada anak-anak.

Bakteri E coli tidak merespon dengan baik kelebihan penggunaan obat tradisional untuk meredakan diare. Antibiotik pada dasarnya akan membunuh bakteri apa saja, termasuk strain bakteri baik pada usus yang justru bertugas untuk melawan  E. coli berbahaya.

II.       e. Beberapa alternative  Pembangunan sistem Sanitasi berbasis lingkungan di Badan Diklat







II. f. Estimasi kebutuhan Anggaran Pembangunan sistem sanitasi berbasis lingkungan skala badan Diklat Provinsi Banten

No.
URAIAN
ANGGARAN BIAYA



I.
Pekerjaan persiapan
11.250.000,-
II.
Pekerjaan tanah dan urugan
57.000.000,-
III.
Pekerjaan pondasi beton/bio digester
825.000.000,-
IV.
Pekerjaaan dinding dan plesteran
299.150.000,-
V.
Pekerjaan pemasangan saluran pipa dan manhole
175.000.000,-
VI.
Pekerjaan finishing
82.250.000,-
VII.
Asesoris
25.350.000,-

Jumlah biaya fisik
1.500.000.000,-
Terbilang  : Satu milyar lima ratus juta rupiah saja


III.   Penutup

Dalam rangka mewujudkan Visi Badan Pendidikan dan Pelatihan Yang Terpercaya dan Berdaya Saing  maka perlu dilakukan peningkatan  kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana diklat;  terkait dengan semakin tingginya tingkat kepenghunian asrama dan pemanfaatan fasilitas  oleh semakin banyaknya peserta Diklat maupun non diklat, maka kiranya tidak berlebihan dalam jangka panjang dan mengingat elevasi Sarana prasarana Kantor Badan Diklat terhadap lingkungannya yang dikhawatirkan terjadi polusi E coli , maka  perlu dipikirkan dan diantisifasi dengan pembangunan sarana prasarana sistem sanitasi dan higiene  Diklat, agar  pelayanan prima  proses pembelajaran terwujud dan berjalan efektif dan efisien, menuju terwujudnya Visi tersebut disamping menjadikan Badan Diklat Provinsi Banten yang ramah lingkungan.
Tentunya perlu dilakukan semacam kajian pendahuluan/feasibility study untuk berbagai hal terkait  Topografi, mikrobiologi, ekologi, teknis konstruksi, teknologi, anggaran, social ekonomi, dan sebagainya . Untuk itu Tanggapan berupa : masukan, komentar,  kritik, saran, perbaikan , pendapat , telaahan,  terutama pemikiran  yang konstruktif  dari pembaca/stake holder  Badan Diklat maupun masyarakat  sekitarnya  yang ikhlas diperlukan untuk penyempurnaan tulisan ini agar lebih kongkrit dan tuntas atau alamatkan ke : zaenalali_abidin@yahoo.com , terimakasih.  Dirgahayu ke XV Provinsi Banten , Dengan semangat hari ultah yang ke Xv  mari kita tingkatkan daya saing daerah dalam rangka mewujudkan masyarakat Banten yang sejahtera berlandasakan iman dan taqwa.  non scolae let vitae discimus ! Wallu a’lam bishshowab.

Tanggapan terhadap isi tulisan ini
No
Nama
Tanggapan :






















Bahan bacaan :

c.             https://www.google.co.id/#q=bakteri+e+coli
d.            http://www.alodokter.com/e-coli
h.            http://www.pu.go.id/main/view/9004


Tidak ada komentar:

Posting Komentar